Selasa, 15 Mei 2012

 SENAM HAMIL


Jika ibu tidak sempat atau tidak memiliki akses ke tempat senam, ibu dapat pula melakukan senam hamil sendiri di rumah. Senam sebaiknya dilakukan secara teratur dan dalam suasana tenang dengan menggunakan pakaian yang cukup longgar. Untuk melakukan gerakan senam hamil, dapat mengikuti petunjuk berikut ini:
1. Melatih Otot Kaki
Gerakan:
Duduklah dengan posisi kedua lutut diluruskan, tubuh bersandar pada kedua lengan yang diletakkan di belakang pantat.
A. Tegakkan kedua telapak kaki dengan lutut menekan kasur. Kemudian tundukkan kedua telapak kaki bersama jari-jarinya. Ulangi beberapa kali.
B. Hadapkan kedua telapak kaki satu sama lain dengan lutut tetap menghadap ke atas, kembalikan ke posisi semula. Ulangi terus sebanyak beberapa kali.
C. Kedua telapak kaki digerakkan turun ke arah bawah, lalu gerakan membuka ke arah samping, tegakkan, kembali, dan seterusnya.
D. Kedua telapak kaki buka dari atas ke samping turunkan, hadapkan, kembali ke posisi semula, dan seterusnya.
Kegunaan: memperlancar sirkulasi darah di kaki dan mencegah pembengkakan pada pergelangan kaki.
2. Melatih Pernafasan
A. Pernafasan perut
Tidurlah terlentang dengan satu bantal, kedua lutut dibengkokkan dan dibuka kurang lebih 20 cm. Letakkan kedua telapak tangan di atas perut di sekitar pusat sebagai perangsang. Keluarkan napas dari mulut (tiup) sembari tangan menekan perut ke dalam. Tarik napas dari hidung dengan mulut tertutup, perut mengembang mendorong kedua tangan ke atas. Perhatikan bahwa gerakan pernafasan dilakukan dengan perut (jadi dada tidak ikut kembang kempis).
Kegunaan: melemaskan dinding perut agar mudah diperiksa oleh dokter/bidan.
B. Pernafasan iga
Tidur terlentang (seperti pada pernapasan perut), letakkan kedua tangan dalam posisi mengepal di iga sebagai perangsang. Bernapaslah seperti pada pernapasan perut dengan perkecualian tangan menekan iga ke dalam dan iga mengembang mendorong kedua tangan ke arah samping luar.
Kegunaan: mendapatkan oksigen sebanyak mungkin.


C. Pernapasan dada
Tidur terlentang (seperti pada pernapasan perut), letakkan kedua tangan di dada bagian atas. Keluarkan napas dari mulut (tiup) dengan tangan menekan dada ke arah dalam. Tarik napas dari mulut dengan mulut terbuka, dada mengembang mendorong ke dua tangan ke atas.
Kegunaan: mengurangi rasa sakit saat bersalin.
D. Pernapasan panting (pendek-pendek dan cepat)
Pernapasan ini menyerupai pernapasan dada, hanya saja irama pernapasan lebih cepat dengan gerakan napas dihentikan separuhnya (bernapas tidak terlalu dalam, pendek-pendek saja).
Kegunaan: istirahat/menghilangkan lelah sesudah mengejan, serta dilakukan juga saat ibu sudah merasa ingin mengejan sementara pembukaan belum lengkap, supaya jalan lahir tidak bengkak atau robek.
Semua gerakan latihan pernapasan di atas sebaiknya dilakukan enam kali sehari di pagi hari sesudah bangun tidur dan malam hari sebelum tidur.
3. Melatih Otot Panggul
Gerakan:
Tidur terlentang, kedua lutut dibengkokkan. Letakkan kedua tangan di samping badan. Tundukkan kepala dan kerutkan pantat ke dalam hingga terangkat dari kasur. Kemudian kempeskan perut hingga punggung menekan kasur. Rasakan tonjolan tulang panggul bergerak ke belakang. Lemaskan kembali dan rasakan tonjolan tulang bergerak kembali ke depan. Ulangi gerakan ini 15-30 kali sehari.
Kegunaan: mengembalikan posisi panggul yang berat ke depan, mengurangi dan mencegah pegal-pegal, sakit pinggang dan punggung serta nyeri di lipat paha.
4. Melatih Otot Betis
Gerakan:
Berdiri sambil berpegangan pada benda yang berat dan mantap. Posisikan ibu jari dan jari-jari lain menghadap ke atas. Regangkan kaki sedikit dengan badan lurus dan pandangan lurus ke depan. Tundukkan kepala seraya berjongkok perlahan sampai ke bawah tanpa mengangkat tumit dari lantai. Setelah jongkok, lemaskan bahu. Kempeskan perut, kemudian perlahan kembalilah berdiri tegak, lepaskan kerutan. Lakukan enam kali dalam sehari.
Kegunaan: mencegah kejang di betis.
5. Melatih Otot Pantat
Gerakan:
Tidur terlentang tanpa bantal, kedua lutut dibengkokkan dan agak diregangkan. Dekatkan tumit ke pantat dengan kedua tangan di samping badan. Kerutkan pantat ke dalam sehingga lepas dari kasur, angkat panggul ke atas sejauh mungkin. Kemudian, turunkan perlahan (pantat masih berkerut), lepaskan kerutan, dsb. Ulangi enam kali sehari.
Kegunaan: mencegah timbulnya wasir saat mengejan.
6. Latihan Anti Sungsang
Gerakan:
Ambil posisi merangkak, kedua lengan sejajar bahu, kedua lutut sejajar panggul dan agak diregangkan. Kepala di antara kedua tangan, tolehkan ke kiri atau ke kanan. Letakkan siku di atas kasur, geser siku sejauh mungkin ke kiri dan ke kanan hingga dada menyentuh kasur. Lakukan sehari 2 kali selama 15 - 20 menit/kali.
Kegunaan: mempertahankan dan memperbaiki posisi janin agar bagian kepala tetap di bawah.

Kamis, 10 Mei 2012

ibu hamil TM 1

  KETIDAKNYAMANAN PADA TRIMESTER I DAN CARA MENGATASINYA



  1.  Ketidaknyamanan Payudara 
  2. Nyeri,rasa penuh atau tegang 
  3. Pengeluaran colostrums (susu jolong) 
  4. Hiperpigmentasi (penghitaman kulit)
    Penyebabnya:
    Stimulasi hormonal yang menyebabkan pigmentasi. Adanya peningkatan  pembentukan pembuluh darah (vaskularisasi)
    • Peningkatan frekwensi urinasiPengeluaran air kencing yang tidak dapat ditahan saat batuk, bersin dan tertawa (stress incontinence).

      Penyebab :
      Berkurangnya kapasitas kandung kencing akibat penekanan rahim 

      • Rasa lemah dan mudah lelah
        Penyebab:
        1. Peningkatan metabolisme 
        2. Peningkatan hormone estrogen/progesterone,relaxin dan HCG
          Cara mengatasi:
          Istirahat sesuai kebutuhan konsumsi menu seimbang untuk mencegah anemia (kurang darah)
            
          Mual dan muntah Dapat terjadi sepanjang hari atau hanya pada pagi hari (morning sickness)

          Penyebab:
          1. Respon emosional ibu terhadap kehamilan 
          2. Peningkatan hormone HCG 
          3. Pengeluaran Air Ludah Berlebihan ( Piyalism ) Penyebab:Stimulasi kelenjar ludah oleh peningkatan hormon esterogen. Malas menelan ludah akibat mual. 
          4. Keputihan : Penyebab yaitu Peningkatan pelepasan epitel vagina akibat peningkatan pembetukan sel-sel. Peningkatan produksi lendir akibat stimulasi hormonal pada leher rahim 
          5. Ginggivitis dan Epulis : peradangan pada gusi, tonjolan pada gusi, kemerahan dan mudah berdarah. Penyebab Peningkatan pembentukan gusi dan peniingkatan pembuluh darah pada gusi 
          6. Hidung Tersumbat, Mimisan ( Epitaksis ) Penyebab: Peningkatan pembuluh darah pada membran mukosa hidung 
          7. Pusing/sakit kepala Penyebab Akibat kontraksi otot/spasme otot (leher, bahu dan penegangan pada kepala), serta keletihan danTegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler, dinamika cairan syaraf yang berubah 
          8. Kelelahan Penyebab: Penurunan dan perubahan laju metabolism basal pada awal kehamilan



B.     KETIDAKNYAMANAN PADA TRIMESTER II DAN CARA MENGATASINYA
1. Gatal-gatal
Gatal-gatal terjadi pada perut paha payudara maupun pada bagian lain terutama pada lipatan-lipatan.
Penyebab
a.  Perenggang kulit
b.  Peningkatan pengeluaran keringat
2.  Haemorroida
Hemoroid atau sering dikenal dengan wasir atau ambeien adalah penonjolan vena di sekitar anus (dubur) yang ditandai dengan perdarahan anorektal (daerah dubur dan rektum (bagian terbawah usus besar)), nyeri dan gatal di anus. Ini terjadi pada trimester II dan III.
Penyebab:
a. Sering terjadi kerena konstipasi
b.  Tekanan yang meningkat dari uterus gravid terhadap vena haemorroida
c.   Dukungan yang tidak memadai pada vena hemoroida di area anorectal
d.      Kurangnya klep di pembuluh-pembuluh yang berakibat pada perubahan secara langsung pada aliran darah
e.   Progesteron menyebabkan relaksasi dinding vena dan usus besar
f.    Pembesaran uterus dapat meningkatkan tekanan-tekanan spesifik pada vena haemorrhoid, tekanan mengganggu sirkulasi venous dan menyebabkan kongesti pada vena pelvic

3.  Konstipasi
Konstipasi adalah hambatan pengeluaran dari sisa-sisa makanan yang berkaitan dengan kesulitan BAB akibat tinja yang keras disertai dengan nyeri pada perut. Konstipasi biasa dikenal dengan sembelit. Terjadi pada kehamilan trimester II dan III.
Penyebab:
a.   Peningkatan kadar progesterone menyebabkan peristaltic usus menjadi lambat
b.   Penurunan motilitas sebagai akibat dari relaksasi otot-otot polos usus besar
penyerapan air dari kolon meningkat
c.   Efek samping dari penggunaan suplemen zat besi
d. Penekanan rectum (bagian terbawah usus besar) akibat pembesaran rahim juga dapat menyebabkan konstipasi.
4.   Varices
Penyebab:
a. Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang menyebabkan vena menonjol.
b.  Kongesti vena dalam bagian bawah yang meningkat sejalan dengan kehamilan karena tekanan dari uterus yang hamil
c.   Kerapuhan jaringan elastic yang disebabkan oleh estrogen
d.   Kecenderungan bawaan keluarga
e.   Disebabkan factor usia, dan lama berdiri
5.   Heart burn (ulu hati terasa panas)
Heart burn adalah sensasi rasa panas atau rasa tidak nyaman yang dirasakan dibalik tulang dada atau tenggorokan atau keduanya. Mulai terasa selama trimester kedua dan makin bertambah bersamaan dengan tambahnya usia kehamilan, hilang saat persalinan. Heart burn istilah lain untuk regurgitasi/refluks. Kandungan asam gastric (asam klorida dalam lambung) pada esophagus bagian bawah oleh peristaltic balik. Keasaman menyebabkan rasa terbakar pada kerongkongan dan tidak enak.

6.  Perut kembung
Terjadi pada trimester II dan III. Motilitas gastrointestinal menurun, menyebabkan terjadinya perlambatan waktu pengosongan menimbulkan efek peningkatan progesterone pada relaksasi otot polos dan penekanan uterus pada usus besar.
7.  Diarrhea
Terjadi pada trimester I, II, III.
Penyebab:
a.  Mungkin akibat dari peningkatan hormone.
b.  Efek samping dari infeksi virus

8.  Edema dependen
Terjadi pada trimester II dan III
Penyebab:
a.  Peningkatan kadar sodium dikarenakan pengaruh hormonal
b.  Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah
c. Peningkatan kadar permeabilitas kapiler
d.Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk/ pada vena kava inferior ketika berbaring
C. KETIDAKNYAMANAN PADA TRIMESTER III DAN CARA MENGATASINYA

1. Konstipasi atau Sembelit
Konstipasi atau Sembelit selama kehamila terjadi karena: Peningkatan hormone progesterone yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang efisien, konstipasi juga dipengaruhi karena perubahan uterus yang semakin membesar, sehingga uterus menekan daerah perut, dan penyebab lain konstipasi atau sembelit adalah karena tablet besi (iron) yang diberikan oleh dokter/ bidan pada ibu hamil biasanya menyebabkan konstipasi juga, selain itu tablet besi juga menyebabkan warna feses (tinja) ibu hamil berwarna kehitam-hitaman tetapi tidak perlu dikhawatirkan oleh ibu hamil karena perubahan warna feses karena pengaruh zat besi ini adalah normal.





2. Edema atau pembengkakan
Edema pada kaki timbul akibat gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah. Gangguan sirkulasi ini disebabkan oleh tekanan uterus yang membesar pada vena-vena panggul saat wanita tersebut duduk atau berdiri pada vena kava inferior saat ia berada dalam posisi terlentang. Pakaian ketat yang menghambat aliran balik vena dari ekstremitas bagian bawah juga memperburuk masalah. Edema akibat kaki yang menggantung secara umum terlihat pada area pergelangan kaki dan hal ini harus dibedakan dengan perbedaan edema karena preeklamsia/eklamsia
3. Insomnia
Pada ibu hamil, gangguan tidur umunya terjadi pada trimester I dan trimester III. Pada trimester III gangguan ini terjadi karena ibu hamil sering kencing (dibahas pada sub bahasan sebelumnya yaitu sering buang air kecil/nokturia), gangguan ini juga disebabkan oleh rasa tidak nyaman yang dirasakan ibu hamil seperti bertambahnya ukuran rahim yang mengganggu gerak ibu.
4. Nyeri punggung bawah (Nyeri Pinggang)
Nyeri punggung bawah (Nyeri pinggang) merupakan nyeri punggung yang terjadi pada area lumbosakral. Nyeri punggung bawah biasanya akan meningkat intensitasnya seiring pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat pergeseran pusat gravitasi wanita tersebut dan postur tubuhnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh berat uterus yang membesar.

Berikut ini adalah dua prinsip penting yang sebaiknya dilakukan oleh ibu hamil:
1.      Tekuk kaki daripada membungkuk ketika mengambil atau mengangkat apapun dari bawah
2.      Lebarkan kedua kaki dan tempatkan satu kaki sedikit didepan kaki yang lain saat menekukan kaki sehingga terdapat jarak yang cukup saat bangkit dari proses setengah jongkok.


5. Kegerahan
Saat hamil terjadi peningkatan aliran darah, agar penyuluhan zat-zat gizi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin dapat berjalan lancer. Kondisi ini bisa menyebabkan anda mudah merasa kepanasan atau kegerahan. Umumnya, keluhan ini muncul saat kandungan mencapai 20 minggu atau saat aliran darah di dalam tubuh mulai meningkat. Kegerahan disebabkan selain karena peningkatan kadar hormone progesteron yang membuat pembuluh darah melebar dan aliran darah lebih meningkat, bisa juga disebabkan metabolisme di tubuh yang makin meningkat makin tinggi laju metabolisme, makan banyak pula kalori atau energy panas yang dihasilkan atau dilepaskan.

6. Sering Buang Air Kecil
Peningkatan frekuensi berkemih atau sering buang air kecil disebabkan oleh tekanan uterus karena turunnya bagian bawah janin sehingga kandung kemih tertekan dan mengakibatkan frekuensi berkemih meningkat karena kapasitas kandung kemih berkurang12. Sebab lain adalah karena nocturia yang terjadinya aliran balik vena dari ekstremitas difasilitasi saat wanita sedang berbaring pada saat tidur malam hari. Akibatnya adalah pola diurnal kebalikannya sehingga terjadi peningkatan pengeluaran urin pada saat hamil tua.

7. Sesak Napas
Penyebab:
a.       Saat bayi tumbuh, rahim Anda menekan diafragma Anda, sehingga sulit untuk bernapas bebas.
b.      Progesteron, salah satu hormon kehamilan, membuat Anda bernapas lebih dalam dan lebih sering.
c.       Anemia (rendah jumlah sel darah merah).

8. Edema (pembengkakan)
Selama kehamilan, tubuh Anda mempertahankan air, yang dapat menyebabkan pembengkakan (edema).Hal ini biasanya terjadi pada kaki dan pergelangan kaki, tapi kadang-kadang tangan, lengan, dan wajah. Anda mungkin mengalami pembengkakan saat cuaca panas, setelah Anda telah berdiri untuk waktu yang lama, atau setelah makan sangat makanan asin. Pembengkakan ini biasa terjadi ketika bepergian jarak jauh dalam, mobil bus pesawat, atau kereta.Sebagian besar pembengkakan bukanlah tanda dari masalah medis serius.







KOMPLIKASI KEHAMILAN
Hiperemesis
adalah muntah-muntah yang berlebihan sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari.
Penyebab
·         Masih belum jelas
·         Faktor psikis dan hormonal
Gejala
Hiperemesis ringan/tingkat 1
·         Berat badan menurun
·         Badan lemas dan lemah
·         Nafsu makan berkurang
·         Perasaan nyeri di ulu hati
·         Belum terdapat tanda-tanda dehidrasi
Hiperemesis sedang/tingkat 2
·         Sudah ada tanda-tanda dehidrasi
·         Badan menjadi kurus
·         Kulit keriput kering, kadang-kadang ada kekuningan (akibat kadar keton dalam tubuh)
·         Lidah kering dan kotor
·         Mulut berbau
·         Nadi cepat, suhu tinggi
·         Air seni berkurang
·         Albuminuria (terdapat albumin dalam urine) dan asetonuria (terdapat aseton dalam urin)
Hiperemesis berat/tingkat 3
·         Gangguan kesadaran
·         Gelisah, samnolen, koma
·         Nadi kecil dan cepat, suhu tinggi
·         Dehidrasi
Perdarahan dalam kehamilan
Adalah keluarnya darah pervaginam yang belum jelas penyebabnya. Perdarahan antepartum/kehamilan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu.
Saat terjadinya perdarahan
Trimester 1 : abortus, KET
Trimester 2 : mola hidatidosa
Trimester 3 : plasenta previa, solusio plasenta
Kala 1 : plasenta previa, solusio plasenta
Kala 2 : ruptur uteri, trauma jalan lahir
Kala 3 : retensio plasenta
Kala 4 : atonia uteri, retensio plasenta
Macam-macam abortus
Abortus spontan
·         Abortus complitus
·         Abortus incomplitus
·         Missed abortion
·         Abortus habitualis
·         Abortus insipiens
Abortus provokatus
·         Abortus indikasi medis
·         Abortus kriminalis (abortus yang disengaja untuk digugurkan, dan ini merupakan kejahatan)
Mola hidatidosa
Adalah tumor jinak dari chorion
Gejala
·         Perdarahan pervaginam kadang-kadang sedikit/banyak
·         Rahim lebih besar dari usia kehamilan
·         Tidak ada tanda-tanda adanya janin, tidak ada ballotement, tidak ada DJJ
·         Hiperemesis lebih sering
Plasenta previa
Adalah plasenta yang implantasinya tidak normal/letak rendah sehingga menutupi seluruh atau sebagian ostium internum.
Gejala
·         Perdarahan tanpa rasa nyeri, biasanya timbul setelah bulan ketujuh
·         Kepala anak masih tinggi
·         Sering terdapat kelainan letak
Bahaya untuk ibu
·         Perdarahan yang hebat
·         Infeksi sepsis
Bahaya untuk anak
·         Hipoksia
·         Perdarahan dan syok
Solusio plasenta
Adalah pelepasan sebagian atau seluruh plasenta yang normal implantasinya,  biasanya terjadi antara minggu ke 22 dan lahirnya anak.
Gejala
·         Perdarahan yang disertai nyeri, juga diluar his
·         Anemia dan syok
·         Rahim keras seperti papan dan nyeri jika dipegang
·         Palpasi sukar dilakukan karena rahim yang keras
·         Fundus uteri makin lama makin naik
·         Bunyi jantung janin biasanya tidak ada
·         Pada pemeriksaan dalam teraba ketuban yang tegang terus menerus
Penyulit solusio plasenta
·         Timbul dengan segera perdarahan dan syok
·         Timbul agak lambat kelainan pembuluh darah karena hipofibrinogenaemi (gangguan pembuluh darah) dan gangguan faal ginjal
Nyeri ulu hati yang menetap
Bila nyeri menetap disertai dengan adanya pengeluaran lendir dan darah, maka pasien dianjurkan untuk dirawat di RS.


Rabu, 09 Mei 2012

drug abuse

OBAT -OBATAN DALAM PRAKTEK KEBIDANAN

A.     PENGERTIAN DRUG ABUSE
Drug abuse merupakan penyalahgunaan obat yang bila suatu obat digunakan tidak untuk tujuan mengobati penyakit, akan tetapi digunakan untuk mencari atau mencapai kesadaran tertentu karena pengaruh obat pada jiwa.

B.      MACAM –MACAM DRUG ABUSE
Dari segi hukum obat-obat yang sering disalahgunakan dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu:  narkotika atau obat bius dan bahan psikotropika.
-          Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sinresis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Contohnya adalah opium, morphine, cocaine, ganja/ marihuana dan sebagainya.
Narkotika dibedakan menjadi tiga golongan yaitu:
a.      Narkotika golongan I adalah narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.
b.      Narkotika golongan II adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dlam terapi dan/atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.
c.       Narkotika golongan III adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan menyebabkan ketergantungan.
-          Bahan psikotropika adalah bahan atau obat yang mempengaruhi jiwa atau keadaan jiwa, yaitu:
a.      Keadaan kejiwaan diubah menjadi lebih tenang, ada perasaan nyaman, sampai tertidur.
b.      Dalam hal ini pemakai menjadi gembira, hilang rasa susah/sedih, capek/ depresi.
c.       Bahan member halusinasi, yaitu sipemakai melihat/merasakan segala sesuatu lebih indah dari yang sebenarnya dihadapi.
Psikotropika yang mempunyai potensi mengakibatkan sindroma ketergantungan digolongkan menjadi:
a.      Psikotropika golongan I adalah psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak dapat digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.
b.      Psikotropika golongan II adalah psikotropika yang berkhasiat dalam pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi, dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.
c.       Psikotropika golongan III adalah psikotropika yang berkhasiat pengobtan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan.
d.      Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibaykan sindroma ketergantungan.
Macam-macam obat-obatan yang menimbulkan kecanduan:
a.      Golongan Holusinogens
Halusinogen berasal dari kata halusinasi. Jadi obat-obatan jenis halusinogen ialah obat-obatan yang dapat mengacaukan fungsi mental tertentu, menimbulkan halusinasi, pikiran kacau, dan sebagainya. Di satu pihak efeknya bisa "euphoria" (perasaan amat senang), tetapi di pihak lain dapat juga mengakibatkan rasa takut, bingung, panik, dan sebagainya.
Jenis-jenis obat halusinogens yang dilarang beredar oleh keputusan Menteri Kesehatan antara lain:
    • Fenmetrazin (Preludin dan Obezine) yang biasanya digunakan untuk mengurangi berat badan. Penderita bisa kecanduan dan mengalami depresi.
    • LSD (Lysergic Acid Diethylamide, atau Delysid) yang mengakibatkan gangguan keseimbangan badan (ataxia), kelumpuhan kaki tangan, perubahan genetik (mempengaruhi keturunannya), bahkan kematian.
    • DOM dan STP dan THC (dari tanaman Canabis Sativa) yang seringkali disebut ganja (Indonesia), marihuana (USA, Eropa), bhang (Timur Tengah, India) atau hashis (Mesir). Dulu dipakai sebagai untuk pengobatan Mania. (Drs. Wahyudi, "Obat-obat yang dilarang beredar di Indonesia`", Sinar Harapan, 2 Desember 1980, hal. IV).
b.      Sedatives and Hypnotics (penenang)
Pemakaian obat-obatan penenang biasanya untuk mengurangi rasa sakit, menimbulkan rasa mengantuk (hypnosis), tetapi dapat juga menyebabkan kelumpuhan kegiatan mental dan fisik. Obat-obatan ini biasanya dipakai untuk menolong orang-orang yang menderita tekanan jiwa, kecemasan dan kurang tidur. Pemakaian yang berlebihan dapat mengakibatkan pingsan, dan kematian.
Yang termasuk dalam kelompok ini ialah:
    • narkotik: opium, morfin, demerol, methadone, heroin, codein.
    • barbiturates: phenobarbital, nembutal, seconal, dsb.
    • bromide: bromo-seltzer, potassium bromide, dsb.
    • alkohol.
c.       Stimulants (perangsang)
Pemakaian obat-obatan perangsang akan merangsang pusat sistem syaraf manusia, menyebabkan timbulnya semangat, aktivitas yang naik, kepercayaan pada diri sendiri, dsb.; bahkan rasa senang dan bebas dari rasa lelah. Tetapi pemakaian yang berlebihan dapat mengakibatkan "drugs addict", dan gangguan jantung, emosi yang tidak terkendali dan diikuti gejala-gejala paranoid.
Yang termasuk dalam kelompok ini:
    • cocaine
    • amphetamines (benzedrine, dexedrine, methedrine, dsb.)
    • nicotine
    • caffeine
d.      Psycho-Therapeutics
Obat-obatan ini dipakai untuk menolong gejala-gejala kejiwaan. Efeknya sama seperti sedatives.
Yang termasuk dalam kelompok ini ialah:
    • anti-psychotic: reserpine, chlorpromazine.
    • anti-anxiety: meprobamat, phenobarbital, dsb.; yang seringkali disebut juga tranquilizers.
    • anti-depresant: imipramine, tofrinal.
C.      FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENYALAHGUNAAN DRUG ABUSE
Motivasi dan penyebabnya bias bermacam-macam, antara lain:
  1. Ada orang-orang yang bertujuan untuk mengurangi atau meniadakan rasa tertekan (stres dan ketegangan hidup).
  2. Ada orang-orang yang bertujuan untuk sekadar mendapatkan perasaan nyaman, menyenangkan.
  3. Ada orang-orang yang memakainya untuk lari dari realita dan tanggung jawab kehidupan.
1.      Faktor-faktor Sosial dan Kebudayaan. Sikap masyarakat dan lingkungan terhadap obat-obatan sangat menentukan gejala ini. Orang-orang yang hidup dalam lingkungan yang dengan bebas memakai narkoba dengan sendirinya mempunyai sikap yang berbeda terhadap narkoba daripada di tempat-tempat lain seperti di Amerika yang melarang keras penggunaan bebas jenis obat itu
2.      Faktor-faktor Pendidikan dan Lingkungan. Paul D. Meier menyatakan bahwa kita dapat membuat anak-anak menjadi pecandu obat-obatan dikemudian harinya jikalau kita memanjakan mereka, melindungi mereka secara berlebih-lebihan, tidak mengizinkan mereka untuk mandiri, tidak pernah melatih mereka menghadapi dan menyelesaikan persoalan-persoalan mereka sendiri. Sehingga masa kecil yang seperti itu, maka akan menghasilkan :
  • Pribadi yang tidak matang / labil dan selalu ingin lari dari tanggung jawab. Seorang anak yang tidak biasa menghadapi dan menyelesaikan persoalan-persoalan hidupnya sendiri akan cenderung memilih obat-obatan jikalau ia mau melepaskan diri dan lari dari realita kehidupan yang menekan.
  • Pribadi yang ikut-ikutan. Apalagi kalau sedang mengalami tekanan lingkungan dimana sebagai pemuda / remaja yang sedang mencari identitas pribadi, mereka akan tergoda untuk menjadi bagian dari grup di mana penggunaan obat-obatan oleh satu orang bisa diikuti oleh setiap orang dalam grup itu.
  • Ketergantungan total pada orangtuanya. Keterpisahan dengan orangtua (kematian atau putusnya hubungan) akan menyebabkan si anak kehilangan pegangan, apalagi jikalau ia menghadapi tekanan-tekanan hidup yang lain.
  • Pendidikan keluarga yang buruk seringkali diberikan oleh tipe-tipe keluarga dengan latar belakang orangtua yang bercerai, ibu yang mengepalai rumah tangga dan menekan si ayah,  kedua orangtua yang memanjakan anak tunggal, orangtua peminum, pergaulan bebas dan sebagainya.
D.     AKIBAT DAN EFEK
Akibat dan efek yang ditimbulakn dari penyalahgunaan drug abuse yaitu:
v  Akibatnya bisa bermacam–macam seperti:
-          Habituation
Habituation yaitu kebiasaan buruk yang menggantungkan diri pada jenis obat-obatan tertentu dalam bentuk ketergantungan secara psikis. Dalam hal ini penyetopan akan menimbulkan efek-efek kejiwaan seperti misalnya, merasa seolah-olah tidak pernah sembuh. Sehingga akhirnya, ia akan memakai obat itu lagi meskipun dosisnya tidak pernah bertambah besar.
-          Addiction (kecanduan)
Pemakaian heroin, morfin, dsb., biasanya mengakibatkan kecanduan. Kecanduan itu ditandai dengan beberapa gejala seperti:
o   Tolerance (toleransi), yaitu kebutuhan akan dosis yang semakin lama semakin besar.
o   Withdrawal (reaksi kemerosotan kondisi fisik), karena pengurangan dosis atau penyetopan pemakaian obat-obatan pada orang-orang yang sudah kecanduan akan mengakibatkan munculnya gejala-gejala withdrawal, yaitu seperti misalnya keringat dingin, sakit kepala, gemetaran, tidak bisa tidur, mau muntah, dsb.
v  Efek yang ditimbulkan seperti:
Ø  Golongan Holusinogens
Halusinogen berasal dari kata halusinasi. Jadi obat-obatan jenis halusinogen ialah obat-obatan yang dapat mengacaukan fungsi mental tertentu, menimbulkan halusinasi, pikiran kacau, dan sebagainya. Di satu pihak efeknya bisa "euphoria" (perasaan amat senang), tetapi di pihak lain dapat juga mengakibatkan rasa takut, bingung, panik, dan sebagainya.
Ø  Sedatives and Hypnotics (penenang)
Pemakaian obat-obatan penenang biasanya untuk mengurangi rasa sakit, menimbulkan rasa mengantuk (hypnosis), tetapi dapat juga menyebabkan kelumpuhan kegiatan mental dan fisik. Obat-obatan ini biasanya dipakai untuk menolong orang-orang yang menderita tekanan jiwa, kecemasan dan kurang tidur. Pemakaian yang berlebihan dapat mengakibatkan pingsan, dan kematian.
Yang termasuk dalam kelompok ini ialah: